CARA SINGKAT MENGGUNAKAN BUKU STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)


CARASINGKAT MENGGUNAKAN BUKU STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia merupakan acuan bagi perawat di Indonesia yang telah disusun oleh Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) buku ini memberikan acuan serta standar dalam menetapkan rencana keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan/ kesehatan berdasarkan diagnosis yang telah ditegakkan sebelumya. Jadi buku tersebut sangatlah penting bagi perawat yang telah bekerja khususnya di pelayanan kesehatan di Rumah sakit maupun di Puskesmas ataupun praktisi keperawatan. Selain itu, buku tersebut sangat cocok bagi mahasisiwa yang sementara praktik atau yang sedang menjalani tahapan profesi.

Sebelum masuk pada langkah pertama menyusun intervensi, Sebelum masuk ke penyusunan rencana keperawatan pastikan anda telah menegakkan diagnosis keperawatan sebelumnya kemudian menentukan rencana keperawatan. Saya memberikan contoh : ketika anda mendapatkan pasien mengalami peningkatan suhu tubuh kemudian anda menegakkan diagnosis keperawatan Hipertermia. Kemudian muncullah pertanyaan bagimana menyusun intervensi/ rencana keperawatan berdasarkan acuan dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) ini ?. Pada kesempatan ini, penulis mencoba berbagi  cara penggunaan buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).



Langkah Pertama (Penentuan Intervensi dari Diagnosis yang Telah Ditegakkan )


Dalam penggunaan buku SIKI, anda bisa membuka pada bagian belakang tapi bukan bagian akhir halamannya ya, nah tepatnya pada BAB V Tautan SDKI-SIKI. Seperti gambar dibawah ini.

Setelah teman-teman membuka bagian BAB V tersebut, anda akan menjumpai diagnosis keperawatan serta intervensi utama dan intervensi pendukung pada gambar dibawah tersebut.


Gambar diatas  terdapat diagnosis pada tulisan (Ansietas, Berat Badan Lebih dan Berduka) serta Intervensi yang terdiri intervensi utama dan intervensi pendukung. Intervensi utama yang dimaksud disini adalah intervensi prioritas yang mana bersifat resolutif serta memiliki banyak tindakan (aktifitas) yang dapat mengatasi masalah. Selain  itu, intervensi utama dapat diterapkan dengan berbagai kondisi serta efektifitasnya banyak diungkapkan dalam penelitian atau referensi. Adapun intervensi pendukung tidak bersifat resolutif namun dapat menunjang intervensi utama karena intervensi ini hanya dapat digunakan pada berbagai kondisi tertentu serta efektifitas intervensi tersebut belum banyak diungkapkan dalam penelitian atau refensi.

Bagimana ketika anda ingin mencari intervensi dari diagnosis lain  contoh : Bersihan jalan napas tidak efektif. Anda  hanya membuka pada bagian huruf B karena pada BAB V ini intervensi disusun berdasarkan abjad dari diagnosis tersebut. Contoh lain anda ingin melihat intervensi dari diagnosis Hipertermia, tinggal anda membuka huruf awalannya H. Jadi simpel kan.

Langkah kedua (Penentuan Intervensi Utama atau Pendukung)

Langkah kedua penentuan Intervensi baik itu utama maupun pendukung. Pada kesempatan ini saya menjadikan contoh pada diagnosis Hipertermia. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa disarankan pada intervensi utama, langsung saja saya mengambil intervensi utama Manjemen Hipertermia pada diagnosis Hipertermia



Setelah menentukan intervensi utamanya pada gambar diatas, maka selanjutnya anda buka pada BAB IV tentang Standar Intervensi Keperawatan Indonesia seperti gambar dibawah tersebut.



. Setelah mendapatkan BAB IV ini, anda akan menemukan kumpulan intervensi yang disarankan, disini penulis telah memilih Intervensi Utama sebelumnya yakni Manajemen Hipertermia jadi anda cukup mencari pada BAB IV dengan huruf awal M  dan akan mendapat manajemen hipertermia pada gambar dibawah ini.




Gambar diatas terlihat intervensi Manajemen Hipertermia dan terdapat defenisi, tindakan dan referensinya. Hal yang menarik dalam buku SIKI ini semua tindakan tersusun mulai Observasi. Terapeutik, Edukasi dan Kolaborasi . Jadi tinggal anda mengambil sebagian dari tindakan tersebut yang sesuai dengan kondisi pasien, lingkungan dan perawat itu sendiri. 


Semoga bermanfaat Aamiin.








Tips dan Trik Persiapan Ujian Kompetensi Ners



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips kepada teman-teman yang akan mengahadapi ujian kompetensi Ners. Pada umumnya dalam menghadapi ujian kompetensi ners dimulai pada tahapan persiapan. Tulisan pertama ini saya akan membagikan tips saat persiapan menjelang ujian, adapaun tulisan berikutnya saya akan sampaikan tips saat pelaksanaan ujian/ tips menjawab soal serta tahapan ketika selesai ujian kompetensi. Berikut ini adalah beberapa tips khusus tahapan persiapan sebelum ujian kompetensi.

1.      Berdoa
Berdoa merupakan hal sangat penting dan utama dengan mengaharpakan kesehatan serta Ridho Allah SWT sehingga apa yang dilaksanakan, baik perispan ujian maupun ujian kompetensi  yang dijalani mendapat berkah Aamiin. Jadi berdoa merupakan hal yang sangat utama dan seharusnya selalu dibiasakan pada diri kita.
2.      Menjaga Kesehatan
Hal yang terpenting berikutnya yakni menjaga kesehatan, jadi jauh sebelum ujian kompetensi kesehatan harus tetap dijaga untuk dipergunakan dalam belajar mempersiapkan ujian, tidak hanya persiapan saat pelaksanaan maupun setelah ujian kesehatan sangat diharapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu jagalah kesehatan sehingga anda bisa maksimal belajar dan maksimal saat menghadapi pelaksanaan ujian kompetensi.
3.      Belajar giat sebelum pelaksanaan Ujian Kompetensi
Sebagian dari teman-teman, ia baru belajar rutin ketika mendekati pelaksanaan ujian kompetensi. Hal tersebut kurang efektif dikarenakan materi yang akan diujikan begitu banyak sehingga perlu persiapan jauh sebelumnya. Ketika mendekati pelaksanaan ujian baru belajar, besar kemungkinan materinya hanya dihapal sesaat dan sementara saja karena jarak waktu yang digunakan untuk belajar singkat.
Mungkin ada yang mengatakan kenapa si DIA nanti malam ujiannya baru belajar tapi DIA bisa lulus. Ketika anda dihadapkan dengan perkatan seperti itu, buang pendapat tersebut dan jangan hiraukan. Pada prinsipnya gunakan waktu anda sebaik mungkin belajar maksimal karena manfaatnya untuk diri anda sendiri bukan untuk orang lain. Jadi luangkan waktu belajar anda sebaik mungkin kalau memang ingin lulus.
4.      Pahami Blue Print Uji Kompetensi Ners
Blue print Uji kompetensi Ners sangatlah penting teman-teman pahami . Intinya blue print dimaksukkan disini adalah kisi-kisi soal yang akan diujikan. Manfaat blue print bagi peserta yakni memberikan informasi terhadap area dan kedalaman materi yang dujikan untuk  calon peserta .
Didalam blue print terdapat beberapa domain serta kompetensi yang harus dicapai. Langsung saja misalnya tinjauan keilmuan KMB, Anak, Maternitas, Gawat darurat peserta bisa melihat berapa persentasi atau jumlah soal yang masuk. Contoh lain Tinjauan Proses Keperawatan teman-teman bisa melihat soal pengkajian berapa presentasi soal yang masuk begitupun penentuan Diagnosis sampai Evaluasi itu bisa dilihat jumlah persentasinya berapa persen soal pengkajian, diagnosis sampai evaluasi.
Tinjauan lain seperti tinjauan sistem, teman-teman bisa melihat sistem apa paling banyak persentasinya, seperti sistem pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan dan seterusnya, dan masih banyak sistem dan kebutuhan lainnya. Jadi pada intinya dengan anda memamahmi Blue print anda bisa menentukan soal ini banyak masuk sehingga anda bisa memaksimalkan sistem atau keilmuan presentasinya yang tinggi. Jadi anda belajar tidak hanya sekedar belajar serta menghapal tapi dengan memahami blue print cara belajarnya terarah.
5.      Mempersiapkan ringkasan materi yang diujikan
Sebagian dari kita persiapan ringkasan materi banyak dilupakan, kesempatan ini saya membagikan tips untuk membuat ringkasan materi. Kita pahami didalam soal uji kompetensi semuanya bentuk kasus ditampilkan batasan karakteristik di dalam kasus namun beberapa dari kita masih lemah dalam membedakan data-data tersebut. Disinilah pentingnya ringkasan materi yang sering masuk dalam soal uji kompetensi. Contoh teman-teman bisa membuat ringkasan batasan karakteristik yang sering mucul seperti Hipertermi, Nyeri akut, Bersihan jalan napas, Pola napas tidak efektif, Gangguan pertukaran gas, Defisit volume cairan, Nutrisi kurang dan masalah lainnya yang sering muncul.
 Disinilah teman-teman membuat ringkasan batasan karakteristik dari masalah keperawata yang sering kita jumpai di pasien, untuk membuat ringksan tersebut teman-teman bisa melihat di buku NANDA atau SDKI disitu terda[at  batasan karakteristik anda bisa buat ringkasannya sehingga mempermudah teman-teman belajar dimana saja dan kapan saja. Ringkasan lain mungkin teman-teman bisa membuat kumpulan rumus yang harus diingat, seperti rumus menghitung luas luka bakar, rumus menentukan HPHT dan rumus lainnya bisa anda peroleh dalam buku keperawatan sebagi rujukan untuk bahan persiapan sebelum ujian.
6.      Rajin mengukur kekuatan diri sendiri
Tips mengukur kekuatan diri adalah kenali diri pada saat latihan soal, minta umpan balik dari orang lain, buatlah target, atau rencana untuk mengatasi kelemahan. Atau sering-sering ikut Try Out setelah itu cermati hasilnya dimana anda merasa lemah apakah di soal pengkajian, penentuan diagnosis, apakah soal KMB, Jiwa Anak dan seterusnya.
7.      Ciptakan motivasi serta semangat untuk tetap belajar
Kita ketahui bahwa setiap individu memiliki semangat serta motivasi yang berbeda-beda. Untuk tetap semangat belajar niatkan dari awal bahwa saya ingin kompeten. Dan bagi yang belum beruntung jangan putus asa tetap semngat untuk belajar dan kembangkan lagi cara belajarnya. Mungkin jam 7 malam, atau saat bangun subuh gunakan waktu anda belajar maksimal 2 jam karena waktu 2 jam ketika digunakan dengan maksimal waktu tersebut ideal untuk belajar dan fokus. Karena waktu yang lama kurang efektif dalam belajar sehingga menyebabkan kurang fokus.
Selanjutnya luangkan waktu lebih belajar soal KMB karena kita ketahui soal terbanyak adalah KMB selebihnya teman-teman bisa luangkan waktu kelimuaan yang anda senangi sehingga anda belajar dengan cara bahagia. Cara yang lain teman-teman bisa membuat grup kecil untuk belajar kelompok sehingga dapat memperoleh informasi tambahan dari teman-teman yang lain.
8.    Hindari Stress dan Cemas duluan sebelum ujian
Masalah yang paling sering terjadi pada peserta adalah timbul stress dan cemas sebelum ujian. Perasaan stress mungkin hal wajar bagi semua peserta tapi jangan sampai berlebihan sehingga membuat persiapan dan pelaksanaan ujian anda tidak maksimal. Yah mungkin anda peserta baru bisa mencari tau informasi lebih banyak sehingga yang dipikirkan ketidakpastian selama ini bisa mendapatkan solusi. Atau mungkin yang masih kurang lincah mengoperasikan komputer bisa latihan menggunakan komputer memegang mouse komputer dan lain-lain. Pada intinya tenagkan perasaan sebelum ujian jangan jadikan beban yakin pasti kompeten selama ada niat serta usaha yang giat.


Semoga bermanfaat, untuk melihat tips menjawab soal ujian kompetensi ners silahkan klik LINK ini