Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
1.
PAHAMI SOAL
Tips pertama pahami soal. Sangat penting bagi calon peserta serta sangat diharapkan mampu memahami
soal. Yang perlu diingat bahwa soal dalam pelaksanaan uji kompetensi semuanya
bentuk kasus. Apakah kasus di klinik, komunitas atau dalam keluarga. Pada
intinya semua soal tidak ada lagi soal ingatan contoh: “apakah defenisi
yang tepat dari pernyataan diatas ?”. Jadi
kesimpulannya, soal uji kompetensi semuanya bentuk kasus yang diikuti pertanyaan dan terdapat satu pilihan /opsi yang paling tepat sehingga anda
lebih ditekankan menganalisa atau menghubungkan data-data dari soal/ kasus
tersebut.
Mungkin
muncul pertanyaan. Bagaimana sih memahami soal ?
a. Bacalah soal dengan cepat namun cermat, untuk point a ini
akan ada tips tersendiri bagaimana membaca cepat dan cermat di no 2.
b. Renungkan
dan bayangkan soal yang anda baca secara objektif bukan asumtif
Pada intinya ketika anda membaca soal pastikan anda
fokus kepada data dan kondisi yang terdapat didalam kasus secara
objektif. Dalam artian bahwa fokuslah apa yang dilihat didalam kasus dan
hindari anda/calon peserta memberikan asumsi anda sendiri secara berlebihan seperti contoh dibawah
ini:
“Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa
keruang gawat darurat karena kecelakaan dengan luka terbuka pada paha sebelah kanan disertai perdarahan dan terpasang bidai. Hasil
pemeriksaan tampak gelisah dan kesakitan, skala 6-7, diaphoresis. Tekanan darah
110/80 mmHg, frekuensi nadi 110 X/menit, frekuensi napas 28 X/menit. Anak
tertua pasien gelisah melihat kondisi orang tuanya”
Dari kasus diatas, kebanyakan calon peserta terkadang
menambahkan pemikiran asumtif dalam
artian terlalu mengandai-andaikan. Dengan melihat data diatas terdapat luka terbuka disertai
perdarahan. Calon peserta terkadang berkata dalam hatinya "kayaknya perdarahan
hebat ini", apalagi terdapat luka terbuka. Sehingga dengan asumsinya yang berlebih akhirnya
cenderung menyumpulkan kasus tersebut kearah masalah cairan. Padahal terlihat data di atas cuma disebutkan perdarahan, tidak diperjelas berapa cc keluar darahnya, tidak disebutkan apakah
perdarahan hebatdan lainnya. Jadi hindari berfikir asumtif. Fokus saja data
yang pasti dalam kasus. Slebihnya tinggal anda menemukan mana data fokus, dengan
mencari data-data tambahan yang relevan.
c. Baca dengan cermat apa pilihan jawabannya
Setelah anda memahmi
soal selebihnya tinggal melihat pilihan jawaban yang terkait, dalam artian
bahwa ketika soal fokusnya mengarah ke nyeri tentu yang paling diutamakan
pilihan yang terkait dengan nyeri dan seterutnya. Ibaratkan sesorang ketika dia
lebih meyakinkan kepada anda, kenapa harus memilih orang lain yang belum tentu
meyakinkan. Heheh Semoga paham ya dalam memahami soal.
2.
LATIHAN MEMBACA SOAL
Setelah calon peserta
memahami soal point kedua perlu peserta kembangkan dengan latihan membaca soal. Dalam artian
membaca soal dengan cepat tapi cermat. Berikut ini teknik latihan membaca soal.
a.
Skimming
Latihan membaca Skimming
yang dimaksudkan disini adalah kita membaca sekilas atau membaca cepat kasus
tapi tetap dapat ide atau kesan umum dari soalnya. Artinya setelah membaca
keseluruhan soal setidaknya kita bisa menebak secara umum bahwa soal ini pada
intinya mengarah ke masalah nyeri.
Perlu dipahami bahwa struktur soal seragam dalam
urutannnya. Dimulai dengan Usia, Jenis kelamin, setting tempat (IGD, Ruang
Perawatan, Dll), keluhatan utama, riawayat pasien lainnya(penyerta), Hasil
pengkajian (pemeriksaan fisik) dan pemeriksaan diagnostik jika diperlukan. Dengan
struktur soal yang seragam sehingga anda lebih mudah dalam memahmi serta
latihan membaca soal karena strukturnya konsisten.
b.
Scanning
Latihan membaca dengan mencari
informasi yang penting dan relevan dengan topik yang ditampilkan. Scanning artinya peserta dapat memilah data per data yang
terkait ide umum dari soal.
3.
MENEMUKAN IDE ATAU KESAN UMUM SOAL
Beberapa diantara calon
peserta setelah membaca keseluruhan soal mereka belum bisa menyimpulkan ide
atau kesan secacara umum soal contoh ini soal mengarah ke masalah apa dan ini
soal apasih benang merahnya dan seterusnya. Seharusnya tiap peserta harus mampu
menemukan ide atau kesan umum dari soal karena setiap soal yang baik itu
semuanya memiliki kesan umum atau ide utama.
Tips untuk menemukan ide soal, kembali lagi baca dan pahami soal dengan cermat serta objektif lihat data yang
relevan serta lebih dominan dan boleh tanyakan dalam hati anda apasih maunya si pembuat soal ini. Contoh kasus dibawah ini:
“Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa
keruang gawat darurat karena kecelakaan dengan luka terbuka pada paha sebelah kanan disertai perdarahan dan terpasang bidai. Hasil
pemeriksaan tampak gelisah dan kesakitan, skala 6-7, diaphoresis. Tekanan darah
110/80 mmHg, frekuensi nadi 110 X/menit, frekuensi napas 28 X/menit. Anak
tertua pasien gelisah melihat kondisi orang tuanya”
Apa ide utama dari kasus tersebut?
Dari kasus diatas secara
umum ide utama atau kesan umumnya mengarah ke masalah nyeri. Karena secara
objektif data yang relevan lebih dominan mengarah ke nyeri dengan data nampak
gelisah, kesakitan, selain itu dimunculkan skala, diaphoresis dan data
pelengkap terjadinya peningkatan nadi. Jadi ide utama atau kesan umum dari soal
mengarah ke masalh nyeri. Kenapa bukan ide utamanya cairan. Kita lihat data
yang ada mengarah ke kekurangan cairan masih kurang. Memang terdapat data
perdarahan tapi tidak deperjelas berapa cc keluar darah atau belum dijabarkan
bahwa ini perdarahan hebat. Memang terdapat meningkat denyut nadi karena respon
dari nyeri. Sementara data pendukung kekurangan cairan seperti turgor kulit,
mata cekung, Capillary refill time (CRT) belum nampak diantaranya.
Semoga paham dalam menemukan ide atau kesan umum dari soal.
Setelah anda bisa menebak ide utama soal kan tinggal memilih opsi pilihan
mana yang paling erat atau ada kaitannya dengan ide utama dari soal. Setidaknya
membantu anda dalam memilih yang erat kaitannya dengan apa yang diinginkan dari
soal karena anda sudah paham ide soalnya.
Tips dan Ttik selanjutnya untuk menemukan Ide soal, ketika anda belajar dan saat membaca soal
usahakan tutup dulu opsinya baru latihan temukan ide utama soal yang anda baca.
Tips selanjutnya supaya anda lebih maksimal menemukan data atau kata kunci anda
harus sering-sering memahami batasan karakteristik yang tertera pada buku NANDA
maupun buku SDKI karena data yang dikasus tersebut merujuk pada batasan
karakteristik di buku NANDA dan SDKI sehingga anda bisa membedakan mana data
mengarah ke Nyeri, mana data mengarah ke cairan, Gangguan mobilitas,
Intoleransi aktifitas dan lainnya, ketika anda belum paham betul perbedaan
batasan karakteristik tiap masalahnya, yakin anda kesulitan menemukan ide utama
dari soal tersebut.
Silahkan Latihan menemukan Ide Utama
dari soal tersebut
“Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa
keruang gawat darurat karena kecelakaan dengan luka terbuka pada tibia sinistra
disertai perdarahan yang hebat dan terpasang bidai. Hasil pemeriksaan tampak
gelisah dan kesakitan, , pucat dan turgor kulit jelek. Tekanan darah 90/50
mmHg, frekuensi nadi 110 X/menit, frekuensi napas 28 X/menit. Anak tertua
pasien gelisah melihat kondisi orang tuanya”
Apa ide utama dari kasus tersebut ?
4.
BERFIKIR REALISTIS
Sambil memahami soal dan
apa yang ditanyakan pada soal, yang perlu peserta terapkan bahwa tetaplah
berpikir realistis dan usahakan jangan terjebak berlama-lama dengan soal.
Tipsnya bahwa usahakan jawab 1 menit 1 soal. Segera buat keputusan dan harus
puas meski tidak menjawab semuanya dengan benar dan harus menerima kenyataan.
Terkadang peserta berlama-lama di 1 soal dan lama membuat
keputusan. Pada intinya “segeralah membuat keputusan jangan kelamaan memilih
nanti diambil orang, kalau tidak jelas dan anda ragu segeralah cari yang lain karena
masih banyak yang lain/ soal yang menunggu”
5.
DIPERKIRAKAN BENAR TAPI SALAH
Paling sering ditemui dalam uji kompetensi adalah
homogenitas pilihan jawaban hampir semuanya terlihat tepat, tetapi sebenarnya hanya ada satu jawaban yang
tepat. Tips menghindari soal seperti ini adalah kembali lagi ke pembahasan
sebelumnya harus pahami soal, dengan cermat, termukan
kata kunci yang relevan lebih dominan, pilih opsi yang erat kaitannya dengan
data yang ada dalam soal.
Contoh :
“Seorang ibu membawa bayinya berusia 15
bulan kerumah sakit dengan keluhan buang
air besar 10 kali disertai
muntah-muntah. Ibu mengatakan bayinya sering menangis dan tidak mau makan dan minum. Hasil
pemeriksaan fisik di dapat : ubun-ubun
cekung, kulit kering, mata cekung. Ibu gelisah melihat kondisi bayinya”
kata
kuncinya :
-
banyak data terkait cairan , jawaban harus terkait cairan
Pertanyaan
:
Apa
masalah keperawatan pasien di atas :
a.
Cemas
b.
Gangguan
nutrisi
c.
Kekurangan cairan
d.
Gangguan
eliminasi
e.
Kurang
pengetahuan
6. ABAIKAN JAWABAN YANG JELAS-JELAS SALAH ATAU TIDAK
ADA KAITANNYA DENGAN KASUS
Ketika anda berhadapan dengan soal dan anda memastikan bahwa pilihan ini
jelas salah dan kaitannya jauh atau bahkan tidak ada kaitannya dengan kasus
segera eliminasi dan segera gunakawan waktu anda lebih fokus kepada pilihan
jawaban yang kemungkinan lebih besar
benarnya.
7. HATI-HATI TERHADAP
INFORMASI BARU
Hati-hati terhadap informasi baru yang diberikan, terutama pada
piliihan jawaban. Mungkin tampaknya informasi tertentu penting, namun jangan
terkecoh. Yakinlah, dan tetap focus pada jawaban yang diminta sesuai
pertanyaan. Fokus saja pada permasalahan yang paling
dialami pasien, fokus ketika diminta tindakan berikanlah tindakan yang
dapat mengatasi masalah pasien dan aman bagi pasien.
8.
GUNAKAN
LOGIKA
Dalam soal tidak dipungkiri terdapat istilah asing, atau kondisi ketika anda
betul-betul sudah tidak memapu lagi memilih mana yang tepat, nah usahakan
jangan asal memilih atau jangan langsung menyerah. Kondisi ini sangat penting
kita kembangkan logika berpikir kita. Karena soal kasus kebanyakan jawaban biasanya berdasarkan kejadian sehari-hari, dan dapat
dijawab dengan logika umum. Anda bisa bertanya dalam dalam hati anda sambil menggunakan logika anda.
Contoh saat setalah membaca kasus bayangkan
seolah-olah pasien di didepan anda serta
tanyakan dalam hati anda “kalau pasien
kondisinya seperti ini secara logika apakah efektif ketika saya berikan
tindakan seperti ini “ atau “ apakah
tindakan ini lebih aman saya berikan kepada pasien apakah dapat menyelasikan
masalahnya sesuai dengan kasus tersebut” Dengan mengembangkan logika
berpikir anda setidaknya dapat membantu memilih yang tepat dibanding langsung menjawab asal-asalan.
9.
JAWABLAH SOAL DENGAN
PERCAYA DIRI
Tips menjawab soal dengan
percaya diri
1.
Yakinlah
bahwa soal yang diberikan tidak melebihi kompetensi sebagai seorang lulusan
baru,
Artinya soal yang diberikan bukan merupakan soal yang
hanya mampu dijawab oleh perawat yang senior atau yang telah bekerja puluhan
tahun di klinik. Semua soal diujikan setidaknya capaiannya mengarah kepada
kompetensi lulusan baru. Jadi harus tetap yakin bisa mengerjakannya.
2.
Sekalipun menemukan soal yang sulit,
yakinlah masih banyak soal yang mudah
3.
Yakinlah,
banyak peserta ujian juga memiliki kekhawatiran yang sama
Bukan Cuma anda yang galu, dilema banyak diantaranya calon peserta
merasakan hal yang sama, jadi tetap santai tingkatkan usaha dan doa.
10. KOREKSI KEMBALI JAWABAN APABILA ADA WAKTU
Jangan lupa periksa kembali jawaban anda ketika
masih ada waktu, bisa saja ada jawaban yang sebelumnya ada belum jawab atau
anda berikan tanda ragu-ragu sehingga dengan mengoreksi kembali dapat
memberikan peluang untuk lebih baik lagi.
11. JANGAN TERGESA-GESA
Ketika anda melaksanakan ujian hindari tergesa-gesa
dalam mengerjakan soal, jadi star dari awal usahakan mengerjakan soal 1 menit 1
soal, jangan panik, tarik napas dalam supaya kondisi anda tetap rileks. Dan gerakkan
badan anda ketika anda merasa lelah. Maksimalkan waktu dengan baik, tetap
kembangkan logika ketika anda betul-betul dilema. Usahakan kondisi badan
didepan komputer tetap tegak sehingga mengurangi rasa lelah dengan waktu kurang
lebih 3 jam.
12. MULAI, DAN MENUTUP
DENGAN DO’A
Hal yang sangat penting dan merupakan
kewajiban kita sebagai manusia bisa adalah memulai mengerjakan ujian dengan
berdoa serta mengakhiri ujian dengan doa karena kita hanya manusia biasa hanya dapat berusaha,
tetapi Tuhanlah yang menentukan hasilnya
dengan harapan hasil ujian kompetensi berkah dan menjadi kompeten aamiin.
EmoticonEmoticon