Nikmati Waktu Berhargamu Namun Jangan Terbuai

Nikmati Waktu Berhargamu Namun Jangan Terbuai



Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Sudah hampir sebulan pasca yudisium profesi Ners, itu menandakan hampir sebulan juga menjadi pengangguran. Kadang Aku berpikir, kapan yah Aku seperti mereka, yang ini, yang itu, seperti ini, seperti itu?. Namun, seorang Ibu dosen Pediatric di kampus profesi memberikanku sebuah nasehat. 'Kamu hanya perlu menikmati, menikmati waktu-waktu santaimu, menikmati waktu-waktu menantimu.
Hari ini, esok dan lusa kamu masih duduk santai di teras rumah sembari melihat temanmu yang lain sedang menuju kantornya dengan memakai setelan putih-putih khas seorang perawat, namun siapa tahu tahun depan, bulan depan atau bahkan minggu depan kamu juga akan mengenakan pakaian yang sama menuju tempat kerjamu. Jadi, nikmati saja masa-masa santaimu sebelum datang masa sibukmu dalam bekerja.
Benar, sangat benar. Aku hanya perlu menikmati setiap keadaanku, menyusun strategi dan melesat setelahnya. Dan memang, sebagai perumpamaan.
Hari ini mungkin ada seseorang yang lulus kuliah di usia 22 tahun dan menunggu 6 tahun hingga mendapat pekerjaan, ada juga yang lulus kuliah di usia 28 tahun dan langsung mendapat pekerjaan.
Ada juga seseorang menikah dan menanti selama 10 tahun kehadiran seorang bayi, ada juga yang memiliki momogan di satu tahun usia pernikahan. Mungkin saja, teman, kakak kelas dan saudaramu tampak lebih maju, berprestasi dibandingkan Aku hari ini,
 Tapi tak ada yang bisa Aku prediksi hari esok. Dan sebaliknya sahabat, adik kelas nampak berada jauh di belakang, namun tak ada yang tahu seberapa sukses mereka di masa mendatang. Sebab, seseorang bisa menggapai banyak hal sesuai dengan kadarnya masing-masing. Seseorang bisa menggapai banyak hal sesuai dengan waktunya masing-masing. Aku tidak boleh iri atau merasa tak pantas untuk berjuang, Aku, Kamu dan Kita memiliki waktu yang sama, kesempatan yang sama.
Lalu, apakah yang membedakannya? Semangat, semangat untuk berbuat lebih. Ingat, Aku, Kamu dan Kita tidak dan belum terlambat, masih ada banyak waktu untuk terus melangkah. Nikmatilah dahulu waktu berhargamu, bercanda, bergurau sambil belajar. Namun, jangan sampai terbuai. Sebab kita pun akan melewatinya, nanti.
In syaa Allah.
By. Sri Wahyuni Jindar


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »